Ketika si Kidal Dipaksa "Berubah"


KEBIASAAN menggunakan tangan kiri (kidal) sering dianggap tidak sopan pada budaya timur. Sehingga acapkali orangtua dan guru berusaha "keras" untuk mengubah kebiasaan itu. Bahkan memaksa si kecil untuk lebih "mengaktifkan" tangan kanannya. Namun, apakah moms sadar bahwa tindakan itu ada dampaknya!

Untuk mengetahui seluk beluk kidal, Ajeng Raviando M. Psi., dari Teman Hati Konseling, Tebet, Jakarta Selatan memberikan pemaparannya:

Jangan Dipaksa Berubah!

Berbicara mengenai kidal -biasanya perkembangan otak kanan lebih baik-, banyak dijumpai orangtua dan guru secara tekun mencoba mengajarkan kepada anak-anak yang kidal untuk menggunakan tangan kanan agar dinilai lebih sopan. Namun, bukan berarti ini tak menimbulkan masalah baru lho, moms.

Pasalnya, selama proses pengubahan ini biasanya si kidal akan lekas marah, sensitif, dan mengalami gangguan tidur. Bahkan dapat menimbulkan gangguan yang lebih serius, seperti sakit kepala, lemah dan tidak percaya diri.

Selain itu, si kidal juga dapat mengalami kesulitan membentuk formasi gambaran ruang, menetapkan kiri dan kanan, pertukaran antara naik dan turun, juga membedakan horizontal dan vertikal.

Yang lebih parah, jika si kadal "dipaksa" untuk selalu menggunakan tangan kanannya, maka aktivitas otak sebelah kanan akan terhambat. Tidak ingin si kecil menjadi stres dan mengalami gangguan emosional, kan?

Multitalented Jika Tidak Dipaksa

Seperti kita ketahui, kedua belahan otak manusia mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi mengatur kemampuan berbahasa, berbicara, membaca, menulis, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tata bahasa. Oleh sebab itu anak kidal cenderung sukses dalam bidang yang memerlukan relasi ruang yang baik seperti seni, arsitektur, dan atletik.

Sedangkan otak kanan berfungsi mengatur kemampuan kreativitas dan persepsi, pengenalan dimensi ruang dan situasi, kewaspadaan, serta perhatian, dan konsentrasi.

Nah, anak-anak bertangan kidal akan menjadi amat berbakat jika tidak dipaksa untuk menggunakan tangan kanannya. Bahkan, anak ini dapat memperlihatkan indikasi perkembangan psikologis, arsitektur, dan kemampuan matematis yang tinggi. Mereka juga dapat memerlihatkan kemampuan luar biasa pada seni dan musik.

Belum Tentu Kidal

Jangan langsung memberi label kidal kepada anak yang lebih sering menggunakan tangan kirinya. Pasalnya, kidal atau tidaknya anak baru mulai terlihat pada usia 2-3 tahun dan akan menjadi permanen pada usia 6 tahun. Oleh karena itu, jika Moms ingin mengubah kebiasaan anak kidal ini, sebaiknya lakukan sebelum dia berusia 6 tahun.

Salah satu cara mudah untuk melatih keterampilan tangan kanan si kidal adalah dengan menempatkan benda-benda yang biasanya dipegangnya dengan tangan kiri, ke tengah. Misalnya, letakkan sendok makan di tengah piring. Demikian juga makanan favorit dan benda kesayangan.

Dengan demikian anak akan terdorong untuk meraih dengan tangan kanan. Ingat, lakukan secara bertahap dan jangan memaksa kalau memang dia merasa lebih nyaman untuk menggunakan tangan kirinya.
(Mom& Kiddie//nsa)
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto