Bogowonto, Kereta Api yang "Manusiawi"


JAKARTA, KOMPAS.com - Keseriusan PT Kereta Api untuk memanusiakan pengguna jasanya mulai terlihat, salah satunya dengan diluncurkannya KA Ekonomi AC Bogowonto jurusan Stasiun Pasar Senen - Kutoarjo, tujuh hari sebelum Idul Fitri 1431 H.

"Kita berharap KA Ekonomi AC Bogowonto bisa memanusiakan penumpangnya. Mengingat, 2013 nanti, semua kereta api ekonomi akan dihapuskan, diganti dengan kereta api Ekonomi AC," kata Mateta Rizalulhaq, Kepala Hubungan Masyarakat Daerah Operasi I PT Kereta Api, Sabtu (4/9/2010).

Walau demikian, kata Mateta, itu bukan berarti masyarakat miskin dilupakan, masyarakat kebanyakan masih bisa menikmati pelayanan murah meriah dengan harga yang terjangkau. Mengingat harga yang dipatok untuk menikmati perjalanan menyenangkan dengan menggunakan kereta api ekonomi AC tidak mahal.

"Harga tiketnya murah. Hanya sedikit di atas harga tiket KA Ekonomi. Jadi, masih terjangkau masyarakat kebanyakan. Yang pasti, pelayanannya jauh lebih baik dari KA Ekonomi pada umumnya, atau tidak akan ada lagi pemandangan penumpang yang berjubel," kilahnya.

Walau harga yang ditawarkannya murah, kata Mateta, gerbong KA Ekonomi AC mewah, lebih elit dari gerbong KA Bisnis, yang saat ini belum dilengkapi AC. Karenanya, pengguna jasa dijamin akan merasa nyaman, saat berada menempuh perjalanan dengannya.

Harga tiket KA Bogowonto, kata Mateta, hanya Rp 70 ribu per penumpang, anak-anak Rp 56 ribu, pelajar, mahasiswa, anggota TNI/Polri Rp 56 ribu dan Rp 49 ribu untuk penumpang usia lanjut atau veteran.

Selain itu, tambah Mateta, KA Bogowonto juga memiliki fasilitas yang lebih mewah dari KA Bisnis Sawunggalih tujuan Kutoardjo. Padahal, tiket KA Bisnis itu tinggi, yaitu Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu per penumpang, saat arus mudik dan Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu per penumpang di luar musim mudik.

Harga tiket KA Bogowonto, kata Mateta, memang lebih mahal sedikit dari KA Ekonomi Kutajaya tujuan Tanahabang - Purwokerto lewat Kutoardjo, yaitu Rp 43 ribu per penumpang. Tapi, naik kereta murah itu penumpang tidak akan mendapat kenyamanan selama dalam perjalanan.

Selain ber-AC, kenyamanan lain yang ditawarkan KA Ekonomi AC Bogowonto, adalah kapasitas tempat duduk dalam gerbongnya hanya untuk 80 orang dan 25 persen, penumpang berdiri.

Sementara kereta api ekonomi biasa, jumlah penumpang dalam gerbong 106 tempat duduk dengan 50 persen penumpang berdiri. Selain itu, penumpang KA Ekonomi AC Bogowonto juga akan terbebas dari gangguan. "Nggak bakal ada pedagang asongan di dalam kereta api," jamin Mateta.

Keunggulan lain ialah KA Ekonomi AC Bogowonto hanya akan berhenti di 14 stasiun, bukan di semua stasiun sebagaimana KA Ekonomi biasa. Stasiun pemberhentiannya adalah Jatinegara, Bekasi, Cikampek, Cirebon, Ketanggungan, Songgom, Prupuk, Bumiayu, Purwokerto, Kroya, Gombong, Kebumen dan Kutoardjo.

Dalam hal teknis, keunggulan kereta api yang dibangun PT INKA dengan anggaran APBN 2010 senili Rp38,3 miliar adalah kereta itu dirancang dengan kecepatan operasional 100km/jam, dan generator berkekuatan 2X259 KVA.

Harapannya ialah penumpang akan merawatnya; tidak merusak sebagaimana yang dialami kereta api lain. "Kita akan merawat kereta api ini dengan sebaik-baiknya, begitupun penumpang sebab tanpa campur tangan penumpang, perawatan yang dilakukan PT KA hanya akan sia-sia," ujarnya
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto