Lebih 3 Kali Terkena Sinar-X, Anak-anak Bisa Leukemia?


INILAH.COM, Jakarta - Paparan tiga kali atau lebih sinar-X di masa kecil kemungkinan menyebabkan seorang anak berpeluang dua kali lipat terkena leukimia. Meskipun risiko secara keseluruhan terbilang masih kecil.

Penulis penelitian ini tidak menyerukan untuk mengakhiri masa kanak-kanak dengan sinar-X, yang penting mengobati kondisi seperti radang paru-paru dan patah tulang. Dan penelitian itu tidak membuktikan secara definitif bahwa sinar-X langsung meningkatkan risiko leukemia.

Namun, para peneliti merekomendasikan bahwa dokter tidak perlu memesan sinar-X ketika tidak diperlukan dan tidak perlu mengambil tindakan pencegahan khusus dengan CT scan, yang jauh lebih berpotensi menyebabkan radiasi berbahaya untuk tubuh.

Rekan penulis dan ahli epidemiologi Patricia Buffler menyebutkan bahwa temuan ini sebagai sebuah 'peringatan sangat serius'.

"Menghilangkan atau mengurangi eksposur yang tidak perlu seperti radiasi adalah penting," kata Buffler, seorang profesor di University of California, Berkeley School of Public Health.

Meskipun dia mengakui bahwa "beberapa risiko sangat penting untuk membuat diagnosis yang akurat."

Leukemia, suatu bentuk kanker yang menyerang sumsum tulang dan darah, menjangkau sekitar 3.317 anak-anak sejak lahir sampai usia 14 di Amerika Serikat tiap tahun, menurut Masyarakat Leukemia & Limfoma. Salah satu jenis, leukemia limfoid akut adalah jenis kanker yang paling umum di kalangan anak-anak berusia 1-7 tahun.

Dokter biasanya berhasil mengobati leukemia ini, namun memiliki potensi untuk menjadi penyebab kematian.

Dalam studi baru, para peneliti melihat catatan medis dari 711 anak-anak sampai usia 14 yang didiagnosis dengan leukemia limfoid akut di California 1995-2008. Peneliti membandingkan mereka untuk anak-anak serupa yang tidak memiliki leukemia.

Penemuan ini diterbitkan di International Journal of Epidemiology secara online, dalam edisi 1 Oktober 2010.

Para peneliti tidak memasukkan terkena sinar-X pada tahun sebelum diagnosis dan sebelum kelahiran. Mereka menemukan bahwa anak-anak 1,85 kali lebih mungkin terkena leukemia jika mereka telah mendapatkan tiga kali atau lebih sinar-X.

Dalam bagian terpisah dari penelitian ini, para peneliti mengamati anak-anak dengan leukemia myeloid akut, tapi tidak menemukan hubungan antara jenis leukemia dan paparan sinar-X.

Peningkatan risiko tidak sangat meningkatkan risiko leukemia pada anak-anak secara keseluruhan. "Secara umum, sekitar empat dari setiap 100.000 anak-anak mengembangkan jenis khusus leukemia tersebut," kata rekan penulis studi Buffler.

Jika disebutkan risikonya risiko dua kali lipat, maka jumlah yang akan terkena leukimia mencapai delapan orang.

Hasil penelitian ini terbilang mengejutkan karena asumsi sebelumnya menyebutkan tentang keamanan sinar-X. "Kita bicara tentang cukup rutin diagnostik sinar-X," kata Buffler.

Mengapa sinar-X begitu berisiko?

Penelitian menunjukkan bahwa jenis radiasi yang ditemukan di sinar-X dapat menyebabkan sel dalam tubuh bermutasi dan menciptakan kanker, jelas Buffler.

Dan CT scan, yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir, membuat radiasi lebih daripada sinar-X tradisional.

Dr Anna Meadows, seorang ahli onkologi di Rumah Sakit Anak Philadelphia dan seorang profesor pediatri di University of Pennsylvania menyebutkan temuan ini masuk akal.

"Intinya adalah bahwa setiap jenis radiasi sinar-X dapat meningkatkan risiko kanker. Ada resiko di sini, tapi risikonya kecil," katanya.

"Dokter seharusnya tidak memesan sinar-X tanpa alasan yang bagus," tambah Meadows. "Tetapi jika ada alasan yang baik, mereka tidak perlu ragu." [mor]
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto