Profil Liu Xiaobo, Sang Peraih Nobel


Sepanjang hidupnya Liu Xiaobo adalah seorang pegiat politik, pengarang, profesor di universitas dan tokoh yang dibenti Partai Komunis Cina.

Kini dia menadpat hadian Nobel Perdamaian meski ditentang keras pemerintah Cina.

Di luar Cina, dia dikenal sebagai salah satu pembangkang terkenal negara itu dan merebut sejumlah hadiah serta menjadi perhatian media dunia.

Namun tidak banyak orang di dalam Cina yang mengenal namanya, dan dia berulang kali dipenjara serta selalu diawasi oleh pemerintah Cina.

Saat ini Liu Xiaobo menjalani tahanan 11 tahun penjara dalam kasus "subversi pada kekuasaan negara".

Dakwaan ini muncul setelah dia membantu menyusun satu manifesto, yang disebut Piagam 08, yang meminta perubahan politik di Cina.
Melawan negara?
Tokoh berusia 54 tahun ini pertama kali dikenal publik tahun 1989, ketika terjadi aksi pemberantasan pengunjuk rasa berdarah di Lapangan

Tiananmen Beijing. Dia pulang ke Cina dari Amerika Serikat untuk ikut serta dalam unjuk rasa itu, namun dia kemudian dijatuhi hukuman penjara dua tahun karena keterlibatannya ini.

"Pembantaian tahun 1989 sangat membekas dalam diri saya," ujarnya dalam wawancara dengan BBC beberapa bulan sebelum ditangkap tahun 2008.



Liu Xiabo pulang ke Cina dari AS untuk ikut demo di Tiananmen

Pegiat ini pernah bekerja sebagai profesor di Universitas Normal Beijing, meski kemudian dia dilarang mengajar.

Tahun 1996 dia kembali dipenjara karena mempertanyakan sistem politik satu partai Cina, namun kali ini dia dikirim ke kamp pendidikan ulang lewat kerja paksa selama tiga tahun.

Disinilah dia menikah dengan Liu Xia.

Sejak itu dia terus membicarakan topik-topok yang tabu, termasuk mengkritik perlakuan Cina terhadap warga Tibet.

Hal ini yang membuatnya menjadi pihak di luar Cina yang mencoba memperbaiki hak asasi manusia di negara yang diperintah oleh partai komunis ini, dan dalam beberapa tahun dia memenangkan sejumlah hadiah.

Ketika dia diadili pada bulan Desember tahun lalu, pemerintah Amerika Serikat pun mengeluarkan pandangannya.

"Kami meminta Pemerintah Cina membebaskan [Liu Xiaobo] segera dan menghormati hak seluruh warga Cina untuk mengeluarkan pandangan politik dengan damai," tulis pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Dokuman yang menyebabkan dia dipenjara kali ini, Piagam 08, diterbitkan pada bulan Desember 2008. Piagam ini meminta satu UUD baru di Cina, satu badan hukum yang independen dan kebebasan berekspresi.

Dokumen ini didukung oleh 300 akademisi, artis, pengacara dan pegiat yang menginginkan perdebatan lebih luas mengenai perkembangan politik masa depan Cina.

Dua hari sebelum Piagam ini diterbitkan polisi menggerebek rumahnya di malam hari dan menangkapnya.

Isteri Liu Xiaobo mengatakan pada awalnya dia tidak bisa mengetahui nasib sang suami karena pihak berwenang membantah menangkapnya.
Kunjungan bulanan


Satu bulan kemudian barulah pihak berwenang membenarkan bahwa Liu Xiaobo telah ditangkap.

Dia menjalani persidangan selama satu hari pada bulan Desember 2009 dan beberapa hari kemudian -di hari Natal- dia dijatuhi hukuman penjara 11 tahun.

Sebagian kalangan mencurigai pihak berwenang Cina menjatuhi hukuman di hari Natal karena sebagian besar orang di Barat sedang libur sehingga tidak tahu.

Sekarang sebulan sekali Liu Xia mengunjungi suaminya di penjara yang terletak di Propinsi Liaoning, Cina Timur Laut.

Mereka mendapat jatah bertemu selama satu jam dengan pengawasan dua penjaga dan satu kamera pengawas.

Dia mengatakan: "Secara mental dan fisik dia baik-baik. Dia lari selama satu jam setiap hari, dia membaca dan menulis surat kepada saya."

Sebagai isteri, harapan terbesar Liu Xia adalah agar suaminya dibebaskan untuk bisa pulang.

Dia yakin sumbangan suaminya pada hak asasi suatu hari akan diakui.

"Sekarang namanya tidak dikenal. Tetapi satu hari, bahkan jikapun dia tidak dianggap pahlawan, dia akan dianggap sebagai warga negara yang baik -contoh yang baik".
(bbc/bbc)
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto