Alasan Pekerja Asing Cari Uang di Indonesia


news - Ada banyak alasan kenapa para ekspatriat (tenaga kerja asing) bekerja di Indonesia. Hingga akhir tahun lalu jumlah mereka sudah mencapai 45.384 orang.

Dikutip dari hasil survei TKA 2009 Bank Indonesia yang dipublikasikan akhir pekan ini, diketahui bahwa sebagian besar pekerja yang menjadi responden menyatakan bahwa mereka bekerja di Indonesia atas penugasan perusahaan (55,9%), baik penugasan tanpa alasan khusus (38,7%), maupun penugasan karena ekspansi bisnis (13,6%) dan relokasi bisnis (3,5%).

Meskipun demikian proporsi responden yang bekerja karena penugasan perusahaan tersebut hampir berimbang dengan proporsi responden yang bekerja di Indonesia atas keinginan sendiri (43,9%).

"Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah menjadi salah satu pilihan untuk bekerja bagi pasar tenaga kerja internasional," demikian survei tersebut.

Mayoritas pekerja asing yang mencari uang di Indonesia ini memiliki latar belakang pendidikan setara Sarjana/S1 (62,4%) dan Master/S2 (25,8%). Hal ini sejalan dengan data yang menunjukkan sebagian besar TKA di Indonesia menduduki jabatan sebagai profesional dan teknisi. Berdasarkan sektor ekonomi, mayoritas responden bekerja di sektor Industri pengolahan (35,4%), diikuti sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa (13%), dan sektor Transportasi dan Komunikasi (12%).

Sebagian besar dari mereka sudah tinggal di Indonesia rata-rata lebih dari 1 tahun (84%) yang mengindikasikan bahwa mereka dikontrak untuk masa yang lebih panjang dari 1 tahun. Meski demikian, mayoritas responden baru sekali menjadi TKA di Indonesia (60%).

Tingginya pekerja asing profesional di Indonesia mulai terjadi sejak awal tahun 2007. Padahal periode sebelum tahun 2007, jabatan pekerja asing di Indonesia lebih didominasi oleh konsultan. Kondisi ini mengindikasikan terjadinya pergeseran jabatan pada pola rekrutmen pekerja asing dari jabatan konsultan ke jabatan profesional.

Menurut dugaan, pergeseran ini terjadi karena pada awalnya perusahaan lebih banyak menggunakan pekerja asing sebagai konsultan baik sebagai konsultan manajemen, finansial, SDM hingga konsultan teknologi.

Namun sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan terhadap bidang yang selama ini ditangani oleh konsultan ternyata juga terus berkembang dan membutuhkan kehadiran seorang yang ahli di bidangnya secara lebih permanen.

Dengan perkembangan tersebut, beberapa perusahaan kemudian menawari konsultan yang selama ini dipakai untuk menjadi tenaga profesional yang diperlakukan seperti pegawai internal.

Berdasarkan negara asalnya sebagian besar pekerja asing yang bekerja di Indonesia berasal dari negara-negara di kawasan Asia non ASEAN (50,4%), terutama RRC (41%), Jepang (22%), Korsel (18%), dan India (13%).

Tingginya pekerja asing dari negara-negara tersebut disamping didorong oleh banyaknya investasi dari negara-negara tersebut ke Indonesia, juga karena relatif tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi tersebut termasuk di sektor keuangan/pasar modal yang membutuhkan tenaga-tenaga kerja berkelas internasional.
• VIVAnews
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto