Era Full Frame Mirrorless


Kamera dengan konsep mirrorless pertama kali dikenalkan oleh Epson dengan seri Epson R-D1 lalu diikuti oleh Leica M8 namun yang mempopulerkan kamera mirrorless sendiri sebenarnya adalah Panasonic dengan seri Lumix dan Olympus. Panasonic dan Olympus membuat sistem kamera mirrorless yang dikenal dengan Micro Four Thirds (MFT) yang merupakan pengembangan dari sistem Four Thirds. Sistem MFT ini sendiri bersifat terbuka oleh karena itu ekosistem lensa bisa ditukar-tukar dan dapat digunakan oleh perusahaan lain semisal saling tukar antara lensa Lumix dengan lensa Olympus. Karena bersifat terbuka bukan hanya Panasonic dan Olympus saja yang dapat menggunakan sistem ini namun digunakan oleh produsen lain seperti Blackmagic, Kodak, Xiaomi, JVC dan lain sebagainya.

Konsep awal mirrorless adalah kamera ringkas yang mudah dibawa kemana-mana dan dapat diganti lensanya sehingga lebih fleksibel dan format MFT ini dapat mewujudkan konsep tersebut karena lensa-lensa MFT cenderung lebih kecil dibanding format lain.

Perlahan-lahan konsep mirrorless mulai ditiru oleh produsen lain untuk mengembangkan sendiri sistem kamera mirrorless mereka. Saat Canon dan Nikon sudah menguasai pasar DSLR dan profesional mereka malah tergolong tidak fokus saat itu dengan sistem mirrorless.

Produsen besar yang mencoba peruntungan di segmen mirrorless ini sendiri adalah Sony yang memulai dengan seri NEX, Samsung dengan seri NX dan Fujifilm dengan X series. Mereka melakukan pendekatan yang berbeda dengan Panasonic dan Olympus untuk ukuran sensor, mereka memilih APS-C dibandingkan dengan MFT untuk sistem mirrorless mereka

Fujifilm dan Sony sangat berhasil dengan produk mirrorless mereka sehingga mulai memakan pangsa pasar yang selama ini dinikmati Canon dan Nikon. Sony lalu melakukan rebranding produk mirrorless mereka ke seri Alpha seperti kamera DSLT/DSLR mereka.

Canon dan Nikon tidak tinggal diam dengan meluncurkan produk mirrorless mereka namun sayang rasanya nikon seperti tidak niat dengan seri Nikon 1 series nya yang hanya menggunakan sensor 1 inch sedangkan Canon "agak" serius dengan seri EOS M nya dengan sensor APS-C.

Seperti yang gw bilang di awal jika awalnya konsep mirrorless dibuat dengan ide bahwa kamera yang ringkas namun dapat menghasilkan hasil foto yang tergolong bagus dengan didukung oleh lensa-lensa yang baik. Namun sekarang ukuran kamera mirrorless secara umum bertambah besar dikarenakan kebutuhan yang lebih profesional.

Untuk beberapa fotografer profesional ukuran sensor menjadi masalah disini karena sebenarnya mereka menyukai konsep mirrorless ini namun mereka kurang suka dengan ukuran sensor yang menurut mereka kecil seperti MFT dan APS-C. Untuk itu Sony untuk pertama kalinya mengeluarkan kamera mirrorless full frame dengan A7 series dan dilanjutkan dengan A9 series yang membuat banyak fotografer profesional yang menggunakan Canon dan Nikon pindah menggunakan kamera A7 & A9 series. Walau Leica akhirnya meluncurkan kamera mirroless full frame lalu Fujifilm, Hasselblad meluncurkan kamera mirrorless medium format namun tetap saja Sony A7 & A9 series lebih disukai karena ekosistem lensanya lebih banyak dan teknologi secara umum lebih canggih.

Setelah sekian lama akhirnya Canon dan Nikon meluncurkan format kamera mirrorless full frame pertama mereka dalam waktu yang berdekatan yaitu Nikon dengan Nikon Z dan Canon dengan EOS R. Mereka punya satu tujuan yaitu membendung laju dari Sony. Modal Canon dan Nikon adalah mereka sudah mempunyai banyak lensa full frame yang dijanjikan dapat dijalankan sempurna di kamera mirrorless mereka dengan bantuan adapter.

Hmm cukup disitu? Kalo rumor yang beredar benar bahwa Panasonic sedang bersiap untuk meluncurkan kamera full frame mirrorless maka persaingan di dunia fotografi dan videografi profesional akan semakin sengit karena kita tahu sendiri Panasonic terkenal dengan kemampuan videonya di seri GH.

Pertanyaan berikutnya apakah nantinya kamera mirrorless crop sensor seperti MFT dan APS-C akan mati? Hmm menurut gw sih tidak karena mungkin format MFT dan APS-C akan lebih diarahkan ke segmen street photography, travel photography, wildlife photography maupun pengguna kasual sedangkan full frame dan medium format lebih difokuskan ke pengguna profesional khususnya landscape dan portrait photography. Apapun formatnya sebaiknya disesuaikan dengan gaya memotret kita jangan sampai kita salah memilih sistem kamera mirrorless.

Tentunya ini menjadi signal bahwa cepat atau lambat teknologi DSLR akan segera punah dan beralih ke teknologi mirrorless.

Update 25 Sep 2018: Panasonic meluncurkan seri Lumix S dengan L mount (aliansi Leica, Sigma dan Panasonix) untuk kamera full frame mereka.



Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto