Grand New Corolla Altis: Santai Oke, Dikebut Ayo!


SEPANG, KOMPAS.com – Untuk mengetahui kemampuan Grand New Corolla Altis, wartawan diminta mengemudikan sendiri dengan kriteria yang telah ditentukan, kemundian membandingkan langsung dengan Altis sebelumnya (non-Super CVT-i).

Tes yang mesti dilakukan, yaitu “line changing”, slalom dan bermanuver di tikungan dengan cepat dan lambat, berakselerasi sampai mengerem.

Disediakan tiga varian Corolla Altis dengan mesin 2.0 liter, 1.8 liter dan 1.6 liter. Karena yang dipasarkan di Indonesia 2.0 dan 1.8 liter, KOMPAS.com hanya mencoba kedua varian tersebut. Lantas membandingkannya dengan mengemudikan versi non-Super CVT-i atau transmisi otomatik gigi planet.

Akselerasi
Sayang, hanya diberi kesempatan satu lap. Itu hanya separo dari seluruh sirkuit Sepang yang boleh disusuri. Tes akselerasi tidak diukur waktunya.

Bisa dimaklumi, karena tes akselerasi bisa dilakukan dengan pilihan: menggunan transmisi otomatik penuh (posisi transmisi di “D”) atau di “M” tanpa memindahkan gigi secara manual. Terakhir tentu saja “M” dengan memindahkan gigi secara manual.

Paling mantap adalah Altis 2.0 terbaru yang menggunakan Super CVT-i, terutama ktika tongkat transmisi berada pada posisi “M”. Tekan habis pedal gas! Begitu putaran mesin mencapai maksimal, 6.200 rpm, gigi langsung pindah secara otomatis.

Klaim Toyota, akselerasi sedan ini untuk 0-100 km/jam, 10,75 detik. Lebih baik dibandingkan dengan kompetitornya Civic, bermesin 1.8 liter, 11,29 detik.

Halus-mulus
Untuk memastikan bahwa Super CVT-i, membuat perindahan gigi halus-mulus, Toyota juga meminta wartawan mengemudikan dengan teknik dasar Eco-Drive (mengemudi irit) dan memberi kenyaman.

Akselerasi harus dilakukan dengan mulus (mengetahui efisiensi Super CVT-i). Begitu juga pengereman dan gerakan setir. Istilah dilakukan secara degradasi. Kendati demikian, waktu dibatasi, harus di bawah 3 menit.

Gerakan kasar (tiba-tiba) yang menimbulkan gaya G (G-Force) diukur. Untuk ini para ahli Toyota memasang, G-Sensor yang mengukur gaya G ke kanan dan kiri (belok) ke depan (saat direm) dan belakang (akselerasi).

Gaya pun diukur dengan nilai tertinggi 4. Mengemudi Eco ini pun dilombakan. Waktu juga dihitung. Bila gaya G sampai 4, lampu biru yang dipasang di atap mobil akan menyala.

“Tujuannya, untuk membuktikan Corolla Altis sangat halus perpindahan giginya, pengereman dan sangat nyaman. Sama saat mengemudi di dalam kota,” jelas trainer Toyota.

Ditambahkannya, tes ini juga membuktikan, Corolla dirancang dengan DNA kenyamanan. Ternyata, memang banyak wartawan yang bisa membuktikan, Corolla Altis baru ini mampu meluncur mulus-halus!

Semua itu diperoleh berkat menekan pedal gas secara gradasi (progresif), termasuk ketika melakukan pengereman dan memutar setir saat membelok! Bertahan namun cepat! “Ini membuktikan Super CVT-i membuat mobil meluncur lebih halus-mulus.

Gaya Sport
Untuk membuktikan Corolla Altis baru ini juga punya kemampuan sport, para driver yang berlatar belakang pembalap, mengajak wartawan sebagai penumpang. Kebetulan KOMPAS.com dan Harian KOMPAS mendapatkan pengemudi bernama Hiroshi Hashizawa.

Ia menyetir Corolla Altis baru dengan gaya balap, melakukan “line changing” secara cepat yang membuat penumpang belakang “tunggang langgang” saat mobil membelok. Lantas tancap gas di tikungan pada kecepatan 120 km/jam. “Terbuktikan, Corolla Altis mampu diajak ber-sport-ria. Mantap dan tetap stabilkan,” tegas Hirsohi.

Kombinasi teknologi Dual VVT-i dan Super CVT-i, telah menjadikan Corolla Altis sebagai sedan kompak yang fleksibel. Diajak santai oke (sama dengan mengemudi di dalam kota yang padat lalulintasnya), dikebut juga ayo (di jalan tol) atau untuk mendahului! Sip!
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto