WASHINGTON - Tingkat resiko kecelakaan pesawat antara negara maju dengan negara berkembang ternyata mempunyai perbedaan. Di negara berkembang, kecelakaan pesawat lebih rawan terjadi.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh profesor riset operasional di Massachusetts Institute Technology Arnold Barnett, mengungkapkan bahwa pesawat di negara berkembang berisiko mengalami kecelakaan 13 kali lebih besar ketimbang penumpang di negara maju.
Dari penelitian yang berfokus pada keselamatan penumpang, Barnett menggunakan data keselamatan penerebangan dari tahun 2000 hingga 2007 di seluruh dunia, baik negara berkembang maupun negara maju.
"Penumpang pesawat di negara ekonomi maju seperti AS, Jepang, dan Irlandia berpotensi mengalami kecelakaan 1 berbanding 14 juta. Dengan perhitungan seorang penumpang yang setiap hari sekali naik pesawat memiliki 38 ribu tahun sebelum mengalami kecelakaan fatal," ujarnya seperti dikutip Science Daily, Jumat (3/9/2010).
Lalu bagaimana dengan negara berkembang?
"Jika di negara berkembang, risiko kematian itu melonjak menjadi 1 : 800 ribu. Maka tidak heran setiap bulan ada kecelakaan pesawat di seluruh dunia," kata Barnett.
Sayangnya, dia tidak menyebutkan secara gamblang penyebab perbedaan itu terjadi. Menurut dia, walaupun beberapa negara berkembang sudah hampir menyamai negara maju dalam faktor usia harapan hidup dan pendapatan perkapita, namun otoritas dan individualisme mereka tidak berkembang seperti negara maju.
(tyo)