Sinergi Esia-Flexi Tunggu KPPU dan BRTI


VIVAnews - PT Telkom Indonesia Tbk menyatakan rencana sinergi unit bisnis Flexi dengan PT Bakrie Telecom Tbk melalui produk Esia, menunggu persetujuan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

"Kalaupun transaksi terjadi, harus dapat izin KPPU dan BRTI," kata Direktur Utama Telkom Indonesia Rinaldi Firmansyah di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 19 September 2010.

Rinaldi mengakui, sampai saat ini Telkom tengah membicarakan dengan manajemen Esia, terutama menyangkut sejumlah persoalan penting, termasuk masalah struktur.

Namun, arah pembicaraan rencana sinergi tersebut belum sampai pada tahap penentuan valuasi serta sistem kerjasama yang akan dibuat dua perusahaan telekomunikasi CDMA itu.

"Kalau sudah tercapai kesepakatan dengan Bakrie, kami akan membuat dulu MoU atau MoA, dan sampai sekarang, ini belum ditandatangani," kata Rinaldi.

Dalam kerjasama tersebut, Flexi berharap bisa memperbesar bisnis di bidang data. Sebab, perusahaan selama ini lebih banyak mengandalkan bisnis telepon CDMA dari layanan suara dan pesan singkat (SMS). Penggabungan dua bisnis itu, diharapkan bisa memperbesar spektrum data yang dimiliki Flexi dan Esia.

"Flexi sendiri hanya bisa layanan voice dan sms, data pun sedikit, demikian juga dengan Esia. Karena spekturm kecil. Kalau digabung bisa besar," kata Rinaldi.

Manajemen Telkom juga membantah bakal menjalin sinergi dengan Esia melalui mekanisme penyerapan saham dari penerbitan saham baru (rights issue) PT Bakrie Telecom Tbk. "Kalau menyerap rights issue artinya keluar duit, padahal seperti saya bilang kita tidak akan mengeluarkan duit," katanya. (sj)
• VIVAnews
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto