CALIFORNIA - Mozilla secara resmi telah memperkenalkan 'Chromeless', proyek eksperimen dari pembuat Firefox yang membolehkan para pengembang untuk menciptakan sendiri tampilah muka (user interface/UI) browser bikinan mereka sendiri menggunakan HTML, CSS, JavaScript dan teknologi web lainnya.
Sebelumnya, browser Mozilla Firefox menggunakan XUL (XML User Interface Language) untuk mengimplementasi UI-nya. XUL juga berperan sebagai salah satu tool utama untuk mengkonstruksi ekstensi pada Mozilla. Hasilnya adalah interface browser yang bisa dikustomisasi. Akan tetapi XUL memiliki keterbatasan dan batasan untuk melakukan kustomisasi sepenuhnya. Demikian seperti yang dikutip dari Mashable, Sabtu (23/10/2010).
Sebagai tambahan, hanya engine Gecko yang mendukung sepenuhnya XUL, yang berarti bahwa aplikasi tersebut dibangun di framework tidak bisa diakses pada browser yang berbasiskan WebKit, seperti Chrome dan Safari, atau browser yang berbasiskan Trident, seperti Internet Explorer.
Menurut Marcio Galli, salah satu pimpinan dari Chromeless Project, mereka mencoba untuk menciptakan sebuah toolkit eksperimental yang mana dapat membolehkan para pengembang untuk membangun sendiri browser mereka menggunakan standar teknologi web, seperti HTML, CSS dan JavaScript.
Dengan membuat fungsi dasar browser bisa diakses melalui HTML, para pengembang dapat menggunakan standar teknologi web untuk membuat tampilan browser mereka sendiri. Contoh Mozilla untuk ini adalah aplikasi browser menggunakan thumbnail halaman sebagai tab browser.
Meskipun begitu, jalan dari proyek ini masih panjang.
"Kita sudah memiliki prototip pre-alpha yang kapabel untuk mengisi sebuah halaman HTML dan me-render UI di broswser mereka. Dalam beberapa bulan ke depan, kami akan menambahkan API tertentu untuk membolehkan konstruksi browser. Kami akan menyelidiki bagaimana kita bisa mengintegrasi fitur-fitur keamanan untuk menyimpan konten Web.
(srn)