Mudahnya Berkuliah di Belanda


BANDUNG – Ternyata kuliah di Belanda tidak begitu sulit. Selain menguasai bahasa Inggris, juga harus memiliki motivasi yang tinggi.

”Asalkan mampu berbahasa Inggris dengan baik, kemungkinan besar mahasiswa Indonesia bisa meneruskan kuliah di Belanda. Mudah kan?” ujar Direktur Nuffic Neso Indonesia Marrik Bellen pada Holland Education Fair 2010 di Hotel Grand Hyatt, Jalan Aceh, Kota Bandung, kemarin.

Nuffic Neso Indonesia adalah organisasi nonprofit yang ditunjuk resmi dan didanai pemerintah Belanda untuk menangani berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan tinggi Belanda. Nuffic Neso Indonesia menyediakan informasi dan memberikan konsultasi mengenai sekira 1.500 program studi pada berbagai perguruan tinggi di negara Ratu Beatrix itu.

Menurut Marrik, syarat berbahasa memang agak tinggi, sebab perguruan tinggi di Belanda menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Misalnya, nilai International English Language Testing System (IELTS), syarat mutlaknya harus memenuhi angka 6,5. Sementara, nilai Test of English as a Foreign Language (TOEFL) diwajibkan mencapai 550. ”Tapi tidak diwajibkan menguasai bahasa Belanda,” imbuhnya.

Berdasarkan catatan Nuffic Neso Indonesia, jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Belanda mencapai 1.350 orang atau berada di posisi ke-6 setelah mahasiswa asal Jerman, Belgia, China, Prancis, dan Spanyol.

Marrik mengungkapkan, kebanyakan mahasiswa Indonesia nonbeasiswa mengambil program studi master untuk bisnis, teknik, desain, dan arsitek. Sementara mahasiswa yang didanai beasiswa, sebagian besarnya mengambil program studi pembangunan nasional, energi, kesehatan, dan pemerintahan. (krisiandi sacawisastra/sindo)(//rhs)
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto