Penentuan Idul Adha oleh Arab Saudi Kontroversial


INILAH.COM, Jakarta- Astronom RI menilai rukyat awal Zulhijah yang dilakukan Arab Saudi sangat kontroversial. Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi harusnya berbarengan karena satu wilayah yang sama.

Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan berdasarkan garis tanggal, penghitungan visibilitas hilal (bulan), Arab Saudi harusnya mengalami awal Zulhijah sama dengan Indonesia.

“Harusnya sama dengan Indonesia . Pada tanggal 6 November, hilal tidak bisa dirukyat jadi tidak bisa awal bulan itu 7 November dan wukuf itu 15 November dan tidak mungkin Idul Adha 16 November. Jadi sama seperti di Indonesia, Zulhijah tanggal 8 November. Harusnya satu garis waktu,” katanya saat dihubungi INILAH.COM pada Selasa (16/11) .

Thomas juga menilai, rukyat awal Zulhijah di Arab Saudi sangat kontroversial.

“Masalahnya, Arab saudi itu tidak terbuka. Siapa saksi yang melihat? Beda dengan di Indonesia di mana jabatan, umur dan tempat saksi mengamati bulan terbuka secara luas,” katanya.[ito]
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto