Palestina Lebih Dari Sekedar "Negara Facebook"


RAMALLAH - Warga Palestina mengharapkan pengakuan yang lebih luas terhadap keberadaan negara mereka di tahun mendatang. Artinya, mereka ingin menjadi lebih dari sekedar "negara facebook" atau negara yang hanya mendapat pengakuan di dunia maya, bukan dunia nyata. Demikian disampaikan oleh Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad.

Fayyad mengatakan pengakuan oleh banyak negara akan mempertegas kedudukan negara Palestina yang diklaim mencakup wilayah Tepi Barat dan jalur Gaza, yang telah direbut Israel seperti halnya wilayah Yerusalem Timur dalam Perang 1967.

"Tujuh belas tahun upaya perundingan damai telah gagal merealisasikan janji (pendirian negara Palestina) ini," ujarnya.

Koalisi Israel saat ini sudah menyatakan komitmennya agar negara Israel dan Palestina bisa berdiri berdampingan. Namun Fayyad menyadari janji-janji itu tidak bisa diandalkan, seperti yang selama ini telah terjadi.

Aktivitas pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat dan Yerusaem Timur semakin banyak dilakukan sejak kesepakatan sementara Oslo pada 1993.

Perundingan damai langsung yang dimediasi oleh Washington pada September lalu hanya bertahan selama beberapa pekan. Usaha Amerika Serikat (AS) melanjutkan proses itu mandek di tengah jalan.

Pihak Palestina menolak melanjutkan negosiasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat tidak dihentikan.

Palestina juga meminta Netanyahu menyebutkan dengan jelas ukuran dan bentuk negara Palestina yang akan diakuinya. "Sangat penting untuk meminta pihak Israel mendefinisikan negara Palestina seperti apa yang akan mereka akui," pungkas Fayyad seperti dilansir Reuters pada Kamis (30/12/2010).(fmh)
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto