Merger, Telkom Ingin Jadi Mayoritas


JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ingin menjadi mayoritas dalam rangka rencana pengabungan (merger) produk CDMA antara Flexi dengan Esia milik PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).

Komisaris Utama PT Telkom Jusman Syafei Djamal mengatakan, perseroan saat ini sedang melakukan evaluasi mendalam. “Saya sebagai komisaris disuruh (pemegang saham) untuk evaluasi lebih lanjut,” kata dia di Jakarta, Senin (17/1/2011).

Yang menjadi pertimbangan perseroan melakukan evaluasi tersebut, dalam rencana merger ini, Flexi harus memilih mitra dengan komposisi yang setara. Sehingga tidak menimbulkan kerisauan di publik karena merupakan perusahaan terbuka.

“Apakah akan menguntungkan Telkom, ini perlu dilihat. Merger harus memberi nilai tambah bagi Telkom. Jadi, Telkom yang harus ambil, kita maunya majority,” tandas Jusman.

Jusman menambahkan, jika merger tersebut dilakukan dan Telkom tidak menjadi mayoritas, dikhawatirkan terjadi penjualan saham, sehingga akan mematikan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, evaluasi lebih lanjut tersebut perlu dilakukan lantaran sifatnya ekspansi, yang berdampak pada kondisi perusahaan di masa mendatang.

Disinggung kemungkinan merger tidak bisa dilakukan tahun ini, dia belum berani berspekulasi lantaran masih melakukan evaluasi mendalam. Sementara mengenai dana yang disiapkan untuk merealisasikan merger tersebut, dia mengaku, belum mengetahuinya. Namun, dia memastikan, jika perseroan mengambil keputusan untuk merger, maka dana tersebut sudah dialokasikan.

VP Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia menambahkan, hingga saat ini antara kedua pihak belum ada kesepakatan yang mengikat. Disinggung mengenai realisasi rencana merger tersebut, Eddy mengaku, belum bisa memastikan waktunya lantaran kajian mengenai hal itu melibatkan banyak hal dan memerlukan waktu panjang.

“Banyak yang harus menjadi konsiderans, antara lain legal, perkembangan bisnis, lisensi, sumber daya manusia, regulasi dan lainnya,” imbuh dia.

Sementara itu, Direktur Corporate Service PT BTEL Rakhmat Junaidi sempat berharap bisa merealisasikan rencana merger antara Esia dengan Flexi pada tahun ini. Dia mengaku, rencana merger tersebut masih dalam tahap pembicaraan antara kedua pihak.

Kendati demikian, Rakhmat berharap merger tersebut bisa segera teralisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, menurut dia, jika aksi korporasi tersebut bisa terealisasi, maka akan memberikan keuntungan bagi kedua perusahaan. “Semakin cepat akan semakin baik,” ujar dia.

Dia menjelaskan, dengan merger akan terjadi penggabungan frekuensi, sehingga bisa memberikan layanan baru kepada pelanggan. Selain itu, juga bisa meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, baik kepada pelanggan yang sudah ada maupun untuk menjaring pelanggan baru.(J Erna/Koran SI/ade)
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto