JAKARTA - Kelima kandidat ketua umum Kadin untuk periode 2010-2015 telah berlangsung. Para kandidat secara bergantian membacakan visi dan misinya.
Pembacaan dilakukan terbuka dihadapan para peserta Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI Kadin, di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/9/2010) malam.
Penyampaian visi dan misi diawali oleh Wisnhu Wardhana. Dengan tenang dia menyampaikan visi dan misinya untuk kemajuan Kadin. Selain itu dia juga menjelaskan bagaimana kondisi dunia usaha Indonesia saat ini, serta peluang yang akan diraihnya untuk dunia usaha.
Dalam pidatonya, dia menyoroti masalah industri dalam sektor energi. Selain itu, dia juga akan meningkatkan kerja sama mitra strategis dengan pemerintah, serta peningkatan SDM Kadin.
Penyampaian kedua dilakukan oleh Suryo Bambang Sulisto (SBS).
Pidatonya dilakukan dengan santai dengan tidak berdiri podium tempat para calon menyampaikan visi misi mereka. Dia justru berdiri di depan, dan membelakangi pimpinan sidang.
Dalam penjelasannya, SBS menyoroti masalah kepemimpinan Indonesia, khususnya dunia usaha. Selain itu dia juga berjanji akan membangkitkan ekonomi dan pengusaha daerah sebesar dua persen.
Calon ketiga Chris Kanter, telah menyiapkan naskah pidato. Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin bidang Investasi dan Perhubungan ini menjelaskan, bahwa Kadin sebagai mitra pemerintah, namun bukan perpanjangan tangan dari pemerintah. Selain itu Kadin harus mandiri dengan tidak dicampurkan dengan partai politik. Dengan program unggulannya, dia akan menguatkan organisasi dengan merevisi UU 1/1987, serta menyiapkan tiga program andalan untuk daerah.
Saat giliran Sandiaga Uno, video yang ditampilkan macet. Namun dengan kebesaran hati dan percaya diri, dia maju ke depan dan mulai berpidato. Dalam pidatonya dia tidak terlalu menjelaskan visi misinya namun, hanya memuji kepemimpinan yang lama.
Terakhir dilanjutkan oleh Adi Tahir, dengan santai dia menjelaskan, visi misinya. Sesekali dalam pidatonya ia mengeluarkan guyonan ringan yang disambut dengan tawa renyah para peserta. Dalam pidatonya dia hanya menjelaskan saran-saran untuk kepemimpinan Kadin.(rhs)