Ketika kita makan makanan yang tidak sehat, penuh lemak, dan gula, seringkali terpikir bahwa kita sedang memberi hadiah istimewa pada diri sendiri. Untuk beberapa saat, ini memang terasa sebagai hadiah.
Anda benar, Anda memang berhak mendapat perlakuan khusus, dan tidak ada alasan mengapa Anda tidak boleh mengulurkan sikap kasih terhadap diri sendiri. Bagaimanapun, cara Anda memperlakukan diri sendiri adalah tolok ukur yang paling akurat dari harga diri Anda.
Jika Anda menunjukkan bahwa Anda mencintai dan menghargai diri sendiri, seringkali orang lain akan menerima isyarat dari Anda dan memperlakukan Anda dengan cinta, dan penghargaan yang sama.
Tetapi, pikirkan sekali lagi. Apakah pemanjaan diri dan cinta diri adalah dua hal yang sama. Apakah Anda akan menganggapnya ungkapkan cinta, jika seorang teman sengaja menggoda Anda dengan sesuatu yang sedang Anda hindari? Tindakan seperti itu bukanlah cinta. Tetapi nyaris bisa disebut pengkhianatan. Ini juga berlaku bagi cara Anda makan secara umum.
“Anda berhak mendapatkan makanan yang bermutu terbaik, dimasak dengan baik, dan dimakan dalam porsi yang sehat. Pelaksanaan sebuah rencana makan yang menawarkan nutrisi dan kesehatan optimal adalah tindakan menghormati diri sendiri,” kata Richard Carlson lewat buku ‘Don’t Sweat Guide to Weight Loss’.
Dipaparkan Richard, menelan apa saja yang paling mudah diraih atau makan dengan tergesa tanpa memperhatikan keindahan dan nilai makanan. Malahan menunjukkan sikap kurang menghargai diri sendiri.
“Suatu cerminan sikap mencintai diri adalah jika Anda memandang konsekuensi dari sikap memakan apa yang sekedar ada di depan mata dan berkata, “Saya berhak mendapatkan yang terbaik, bukan untuk saat ini saja, tetapi untuk jangka panjang.” Ketika Anda melakukan ini, Anda mencintai diri dengan cara yang penuh makna,” tutup Richard.
(nov)