NEW YORK - Seiring dengan teknologi yang semakin meningkat, kesadaran beretika dalam menggunakan teknologi malah justru mengalami penurunan.
Dilansir melalui Straits Times, Minggu (27/2/2011), sekira 91 persen remaja mengakui bahwa sebagian besar orang telah salah menggunakan teknologi. Bahkan tiga perempat dari mereka menyatakan bahwa etika dalam menggunakan teknologi telah mengalami penurunan.
"Teknologi digital baru ini telah menjadi hal penting dalam kehidupan para konsumen tapi kita belum tidak mengetahui bagaimana dan kapan saat yang tepat dalam menggunakan teknologi bagi diri kita sendiri, keluarga, maupun komunitas sosial," ujar Genevieve Bell, kepala penelitian terkait interaksi dan pengalaman di Intel.
Menurut responden yang mengikuti poling Intel tersebut menyatakan bahwa semakin banyak orang yang masih menggunakan SMS saat makan malam, atau berbicara keras melalui ponsel di restoran, atau bahkan menggunakan laptop saat sedang berkendara.
Poling yang dilakukan Intel itu melibatkan sekira 2.000 remaja. Kebanyakan mereka berharap jika kesadaran beretika dalam menggunakan ponsel akan lebih baik. Pasalnya manusia yang tidak memiliki sopan santun saat menggunakan ponsel di tempat umum terbukti sangat mengganggu kenyamanan orang di dekatnya.
Meski begitu, dari total responden yang terlibat, sekira 20 persennya mengaku sendiri bahwa mereka juga memiliki masalah etika saat menggunakan perangkat teknologi.
Hampir 75 persen responden mengaku bahwa kurangnya sopan santun dalam menggunakan perangkat teknologi akan menciptakan kemarahan publik. Sekira 65 persen responden mengaku akan sangat marah jika ada orang yang menggunakan perangkat teknologi di waktu dan tempat yang salah.
Menurut data Intel, kebanyakan responden akan sangat marah jika ada orang yang masih bisa menggunakan ponsel padahal sedang berada di balik kemudi. Tidak hanya itu, berbicara di depan publik dengan sangat keras dan menggunakan ponsel saat sedang berjalan merupakan aktivitas lainnya yang sangat mengganggu. (srn)