Jepang Sudah Tahu Akan Ada Bencana Sejak 2010


JAKARTA - Bencana mahadahsyat di Jepang berupa gempa 8,9 SR dan tsunami hingga 10 meter, ternyata sudah diketahui oleh Pemerintah Jepang jauh-jauh hari. Begitu juga dengan bagaimana cara mengantisipasi dan menghadapi musibah yang mematikan tersebut.

"Pemerintah di sini sangat tanggap. Kami di sini sudah diperingatkan sejak tahun lalu, bahwa akan ada gempa besar," ujar Junanto Herdiawan, salah WNI yang tinggal di Tokyo, Jepang, saat dihubungi okezone, Sabtu (12/3/2011).

Dia bercerita, pemerintah pusat hingga level kelurahan sudah melatih masyarakat untuk menghadapi gempa besar ini. "Juga anak-anak di sekolah," imbuhnya.

Maka tak heran jika pemerintah sangat tanggap. Menurutnya, Pemerintah Jepang langsung membentuk task force atau unit khusus, untuk penanganan gempa. "Evakuasi dilakukan secara terstruktur," jelas Junanto.

Hal senada juga diakui oleh Nufransa Wira Sakti, yang telah mengenyam pendidikan S2 di Yokohama National University dan S3 Niigata University. Saat dihubungi okezone di Jakarta, dia dan sejumlah temannya akan menggalang bantuan. Namun, bantuan itu bukan baju, makan dan minuman, seperti halnya di Indonesia saat ada bencana. Menurutnya, bantuan sudah langsung diberikan kepada warga, sesaat setelah kejadian. "Mereka sangat profesional," akunya.

Saat ini, fokus Pemerintah Jepang adalah kondisi reaktor nuklir Jepang. Pemerintah menetapkan kondisi darurat nuklir.

Sementara itu, KBRI di Jepang juga tanggap. KBRI langsung mengadakan pertemuan pada Jumat 11 malam, dan membuka posko. "Mereka membantu WNI yang ada di Jepang," pungkas Junanto.(rhs)
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto