Ilmuwan Temukan Rahasia Siulan


INILAH.COM, Jakarta- Masih ingat cerita kurcaci di cerita Puteri Salju yang bekerja sambil bersiul? Ilmuwan saat ini berhasil membuktikannya terkait efektivitas kerja.

Bersiul saat kerja mungkin membuat Anda dipelototi oleh teman kerja namun ini ternyata dapat membantu Anda menyelesaikan tugas lebih baik. Seorang psikolog mengkalim bahwa bersiul dan menyanyi dapat membantu memperbarui pikiran dari kerja yang sangat keras dan mencegah beban mental yang berlebihan.

Saran yang kontroversial ini muncul dari studi atas fenomena tersedak seperti dialami pesepakbola mengalami ini saat penalti yang kritis atau siswa yang menghadapi ujian penting.

Jauh di balik alasan saraf, tersedak ternyata terjadi saat otak mendapatkan sinyal proses informasi yang terlalu banyak menyangkut kelumpuhan analisis.

Menurut Dr. Sian Beilock dari University of Chicago yang melakukan studi lewat penyelidikan kinerja otak saat pikiran berada dalam tekanan, tersedak merupakan kondisi sub-optimal, tidak hanya tampilan yang buruk. “Ini menunjukakn kinerja Anda yang tidak dalam kondisi baik namun Anda sendiri merasakan tekanan untuk melakukan segalanya dengan baik,” kata Beilock.

Oleh karena itu, saat kondisi penting, olahraga misalnya, orang seringkali tersedak saat tegang. “Ini menunjukakn bahwa anda tidak diperbolehkan untuk mengontrol semua aspek kerja,” ujarnya lagi.

Beilock menilai bahwa menyanyi dapat membantu menghentikan bagian otak yang mungkin mengganggu kinerja otak untuk mengambil alih.

Ilmuwan menemukan bahwa otak dapat pula melakukan sabotas karena terlalu banyak tekanan saat melakukan rekaman memori. Ini merupakan abgian dari korteke prefontal yang terfokus pada kinerja tangannya. [hid]
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto