Indonesia Kecewa Tuduhan AS Soal Kertas


VIVAnews - Pemerintah Indonesia menyatakan kekecewaannya atas tuduhan Amerika Serikat terkait subsidi kertas berlapis asal Indonesia dan China. Amerika mengenakan bea masuk 38 persen terhadap kertas subsidi asal Indonesia dan China.

Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan menuturkan, pemerintah Indonesia tidak memberikan subsidi terhadap pabrik kertas. "Tidak ada pabrik kertas yang disubsidi. Yang disubsidi itu orang miskin," ujarnya di Jakarta, Senin 27 September 2010.

Senada dengan Menhut, Direktur Jendral Luar Negeri Gusmardi Bustami mengatakan pemerintah kecewa atas keputusan Amerika. Indonesia akan bersikap tegas untuk menunjukkan posisinya. "Kita upset (tersinggung) dan kecewa. Kita sedang menunggu penjelasan dari mereka," kata dia.

Pemerintah, lanjut Gusmardi, akan mengadukan Amerika ke World Trade Organitation (WTO) jika tidak terbukti atas tuduhan ini. Saat ini, keputusan pemerintah Amerika mengenakan bea masuk sebesar 38 persen yang terdiri dari 20 persen subsidi dari pemerintah dan 18 persen dumping.

"Kita tunggu keputusan USTR (US Trade Representative) 4 November nanti. Kalau keputusannya tidak sesuai dengan apa yg terjadi setelah kita nilai, kita akan melakukan apa yang bisa dilakukan di WTO," ujar Gusmardi. (sj)
• VIVAnews
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto