Nokia Selamat di Tangan Elop?


INILAH.COM, Jakarta - Pada pagi pertamanya sebagai CEO Nokia dua minggu lalu, Stephen Elop belum memberikan kesan sebagai orang ajaib. Lalu apakah Elop akan mampu menyelamatkan Nokia?

Nokia masih menjadi pembuat ponsel terbesar di dunia dengan pangsa pasar yang luar biasa berkembang pesat seperti di India. Sayangnya, pasar mereka terus menyusut dan sistem operasi (OS) Symbian sudah tergeser OS lain seperti Google Android. Hal inilah yang menyebabkan Nokia mengumumkan pengganti CEO pada 10 September lalu.

Stephen Elop yang ditunjuk jadi CEO. Warga Kanada ini sebelumnya memimpin divisi bisnis Microsoft. Elop merupakan orang non-Finlandia pertama yang menjadi pipmpinan Nokia dalam sejarah 145 tahun.

Elop mulai memimpin minggu ini, tepat pada musim gugur panjang Finlandia. Penunjukkan Elop merupakan bagian dari perubahan rezim Jorma Ollila, arsitek kesuksesan ponsel Nokia dan kepala smartphone Anssi Vanjoki yang merupakan pengikut setia mantan CEO Olli-Pekka Kallasvuo.

Namun Nokia saat ini sedang berada dalam masa yang sulit. Awalnya Nokia selalu datang dengan produk luar biasa lengkap dengan seorang pemimpin karismatik. Tetapi saat birokrasi mulai tumbuh, pesaing mulai lincah mengambil insiatif.

Pesaing paling berat adalah Apple. Padahal produk komputer pribadi mereka pernah mengalami penurunan di akhir 1980-an dan awal 90-an yang mengancam perusahaan itu tenggelam.

Namun, begitu Steve Jobs kembali, kesuksesan kembali dapat diraih pada 1996. Apple pernah dipaksa menerima investasi US$150 juta (Rp 1,35 triliun) dari pesaingnya, Microsoft.

Namun mereka tetap mendapatkan kesuksesan fenomenal dari produk iPod dan iPhone-nya. Seperti Apple, Nokia bertekad mengubah diri. Pada 2007, Nokia menambahkan software dan layanan web pada produk mereka yang sudah ada.

Sejauh ini, hasil yang diperoleh masih belum diketahui jelas. Tapi kedatangan Elop merupakan upaya meningkatkan visi baru untuk fokus pada software.

“Apa yang mereka butuhkan adalah seorang ahli software,” kata Tim Bajarin, Presiden Creative Strategies, sebuah perusahaan analis berbasis di California yang telah mengikuti perkembangan Apple selama 30 tahun.

“Hal itu telah menjadi kelemahan besar bagi strategi Nokia. Mereka tahu membangun ekosistem software pada hardware Nokia adalah kunci masa depan mereka.”

Pada pagi pertamanya sebagai CEO Nokia dua minggu lalu, Elop belum memberikan kesan sebagai orang ajaib. Dengan setelan jas rapi dan dasi, ia menyatu dengan para eksekutif Finlandia lainya.

Penampilannya itu berbeda sekali dengan Kallasvuo yang memberikan pidato kunci di International Consumer Electronics Show Las Vegas dan mengenakan kaus hitam dan jaket pada waktu itu.

Saat konferensi pers, Elop memilih tampil aman. Dia berbicara tentang kesenangannya pada hoki es dan menceritakan Finlandia dan Kanada sama-sama memiliki wilayah Antartika.

“Sekarang, peran saya... adalah memimpin tim ini melalui masa perubahan, membawa organisasi ini melalui periode sulit,” katanya sambil membaca catatan. Bukan seperti gaya eksekutif Silicon Valley yang diharapkan.

Profil pria berusia 46 tahun ini sangat rendah. Namun penampilannya jadi mengejutkan pada konferensi tahunan perusahaan itu pekan lalu. Dia lebih dinamis, mengkalibrasi pendekatannya untuk menarik kerumunan pengembang software muda yang telah menghabiskan 36 jam bermimpi dan membuat aplikasi Nokia di Hackathon London.

Dia memberikan sebuah penghargaan satu juta dolar AS pada satu pengembang dan memancing energi liar dari bos lamanya di Microsoft, Steve Ballmer.

“Pengembang sangat berarti bagi Nokia dan aku tidak bisa membantu apa-apa selain membanggakan kalian atas prestasi kalian pada Nokia. Bukankah itu keren?” katanya, menggemakan kembali kata-kata kasar Ballmer pada konferensi pengembang software Microsoft 2006.

Elop membawakan pidatonya dengan dinamis dan membuat Ballmer berkeringat, tepuk tangan hangat meramaikan auditorium pusat konferensi London ExCel itu.

Tapi para audiens mengatakan Elop belum cukup membuat mereka terkesan. “Dia belum lama di Microsoft, tapi seharusnya dia akan melakukan tugasnya dengan baik,” kata orang dalam Silicon Valley. Kita lihat saja kiprah Elop selanjutnya. [ito/mdr]
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto