Google Minta Maaf Soal 'Street View'


WASHINGTON - Setelah menuai protes dari berbagai negara, akhirnya Google meminta kepada publik terkait layanan mereka Google Street View yang dianggap melanggar privasi.

Perusahaan asal Amerika Serikat itu berjanji untuk memperkuat privasi dan praktik keamanan setelah layanan pemetaan 'Street View' mengumpulkan data nirkabel pribadi, termasuk email dan password, di berbagai negara.

"Kami bekerja keras di Google untuk mendapatkan kepercayaan Anda, dan kami sangat sadar bahwa kami gagal dan buruk di layanan ini," kata Alan Eustace, Google senior vice-president of engineering and research, seperti yang dikutip AP, Sabtu (23/10/2010).

"Jadi kita telah menghabiskan beberapa bulan terakhir ini mencari cara untuk memperkuat privasi internal kami dan praktik keamanan," katanya.

Eustace juga menambahkan Google menyediakan deskripsi paling rinci. Namun data pribadi pada jaringan nirkabel tanpa jaminan tetap bisa diambil oleh Street View saat mereka melaju melalui kota di seluruh dunia.

"Sementara sebagian besar data fragmentaris, dalam beberapa hal seluruh email dan URL ditangkap, serta password, "katanya.

"Kami ingin menghapus data ini sesegera mungkin, dan saya ingin meminta maaf lagi untuk fakta bahwa kita dikumpulkan di tempat pertama," tambahnya

"Kami malu dengan apa yang terjadi, tapi yakin bahwa perubahan proses dan struktur secara signifikan akan meningkatkan privasi internal kami dan praktik keamanan untuk kepentingan seluruh pengguna kami," tandas Eustace.
(tyo)
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto