Kambing Ini Beratnya 100 Kilogram


KOMPAS.com — Musim lebaran haji umat Islam akan berburu kambing untuk dijadikan kurban. Bicara mengenai kambing, ternyata ada seekor kambing yang beratnya melebihi kambing pada umumnya.

Kambing ini hanya ditemui di daerah Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk, Batam. Berat kambing ini hampir 100 kilogram yang dipelihara Paiman.

Di antara belasan kambing yang berada di tiga kandang milik Paiman, hanya satu kambing yang menjadi perhatian pemiliknya.

Kambing yang diberi nama Bondet ini sangat berbeda dengan kambing lainnya. Apalagi tingkah Bondet yang liar membuat Paiman ataupun warga harus berhati-hati mendekatinya. Maklum Bondet pernah lepas dan menyeruduk tuannya dan warga. Saking liarnya menyeruduk barang di depannya membuat salah satu tanduknya patah.

"Namanya Bondet, soalnya kambing ini banyak tingkahnya. Lihat, satu tanduknya sudah patah, gara-garanya terlalu keras menyeruduk. Makanya, suami saya sekarang tidak berani lagi memandikan Bondet. Sekarang Bondet harus ada di kandang," ujar istri Paiman pemilik kambing besar ini.

Berat Bondet memang mengalami peningkatan tajam. Dilahirkan dari kambing lokal milik Paiman, Bondet ternyata mempunyai keutamaan daripada anak kambing lainnya yang terlahir dari satu induk. Bila kambing seukurannya hanya makan setengah karung, Bondet juga menghabiskan satu karung lebih rumput yang disediakan tuannya.

Meski badannya kegemukan, Bondet ini juga menyukai berbagai macam daun seperti daun nangka, ubi, hingga daun jagung. Bondet yang kini sudah berumur tiga tahun tidak boleh dikeluarkan lagi dari kandangnya, pasalnya aksi liarnya ini bisa membahayakan pemilik ataupun tetangga Paiman.

Namun, mendekati musim haji ini, Paiman beserta istrinya tidak pernah berharap harga yang ditawarkan untuk kambing sejenis Bondet dengan harga tinggi. Cukup standar dengan kambing lainnya di mana untuk satu kilogramnya seharga Rp 60.000. Berarti hanya untuk satu ekor Bondet pembeli bisa mengeluarkan uang Rp 6 juta.

Bagi Paiman dan keluarga bukan hanya Bondet yang mempunyai kelebihan dari kambing di Batam. Sebelumnya Paiman juga memiliki seekor ayam jago yang tajinya menempel di bagian leher ayam tersebut.

Ayam yang diberi nama Si Jalu ini menjadi peliharaan paling menarik dari belasan ayam milik Paiman. Si Jalu yang dulunya sempat ditawar oleh warga Singapura ternyata sudah mati lantaran tersedak tajinya sendiri saat ayam ini makan.
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto