LTE Bisa Lebih Cepat, Tapi Jadi Lebih Mahal


Jakarta - Frekuensi 2,5 GHz belum tersedia bagi operator seluler untuk menyelenggarakan jaringan 4G dengan teknologi LTE (Long Term Evolution) karena masih dikuasai Indovision. Telkomsel menyatakan bisa saja menggelar LTE lebih cepat, namun biayanya dipastikan bakal membengkak.

"Bisa saja kita gelar lebih cepat dengan frekuensi beda selain 2,5 GHz, namun pastinya jadi lebih mahal karena modemnya khusus. Sebab, vendor harus memproduksi khusus untuk Indonesia saja," kata Arief Pradetya, Manager Data & Broadband Business Management Telkomsel, di sela peluncuran modem Google Chrome Speed Up di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (28/10/2010).

Dengan biaya produksi yang membengkak, Telkomsel khawatir tarif bagi para pengguna seluler untuk menikmati jaringan cepat LTE juga jadi lebih mahal. "Padahal saat ini vendor kami sudah siap. Untuk LTE, kami bermitra dengan Ericsson, NSN, ZTE, dan Huawei," ucap Arief.

Telkomsel sendiri telah menggelar uji coba LTE sejak beberapa bulan yang lalu. Namun untuk komersialisasinya, operator seluler dengan 94 juta pelanggan itu masih harus menunggu sampai 2012.
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto