SEOUL, KOMPAS.com - Bencana alam di Jepang yang telah merusak mata rantai komponen industri otomotifnya, membuat sejumlah merek mengalihkan pasokan dari luar negeri. Produsen komponen terbesar di Korea Selatan, Hyundai Mobis Company (MBC) paling beruntung karena kebanjiran order dari prinsipal mobil Jepang, Mitsubishi dan Subaru.
MBC menyatakan pihaknya telah menerima pesanan berupa bohlam lampu (depan-belakang) dari kedua pabrikan mobil itu senilai 233 juta dollar AS atau Rp1,89 triliun. Anak perusahaan Hyundai Motor Group ini membagi order dalam dua bagian, yakni bohlam lampu depan (headlight) senilai 200 juta untuk Mitsubishi Motors dan 33 juta dollar bohlam lampu belakang untuk Subaru (Fuji Heavy Industries) yang akan disuplai mulai semester kedua tahun ini.
Di luar Mitsubishi dan Subaru, Hyundai Mobis juga memasok bohlam untuk merek lain termasuk, BMW, Volkswagen dan Chrysler Group. Selain itu, komponen produksi Korsel menjadi kandidat utama menggantikan suplai yang putus karena memiliki kualitas dan lebih ekonomis. Apalagi penguatan yen terhadap dollar terus menekan habis margin keuntungan prinsipal otomotif, membuat mereka tak punya pilihan lain.
"Jepang dan merek mobil lain terus mengalihkan pasokan komponen ke Korsel supaya lebih hemat dan memperbanyak lokasi pemasok (multi sourching)," ujar seorang analis dari NH Investment &Securities, seperti dilansir reuters (7/6/2011).
"Jepang dan merek mobil lain terus mengalihkan pasokan komponen ke Korsel supaya lebih hemat dan memperbanyak lokasi pemasok (multi sourching)," ujar seorang analis dari NH Investment &Securities, seperti dilansir reuters (7/6/2011).
Sumber :
reuters