Bekuk Orang Saat Salat, Densus 'Over Acting'


INILAH.COM, Jakarta - Anggota Komsi III DPR Ahmad Yani menilai, tindakan Densus 88 menakap orang yang diduga teroris dengan menembak pada saat tengah melaksanakan salat melanggar HAM.

"Tindakan Densus itu over acting dan cenderung melanggar HAM," ujar Yani kepada INILAH.COM.

Menurut politisi PPP itu penangkapan yang terlalu mengandalkan cara-cara kekerasan dan tidak melihat situasi cenderung hanya akan melahirkan masalah baru. "Andaikan dia teroris, memangnya orang salat berapa lama? Apakah Densus tidak bisa menunggu sampai dia selesai salat?" katanya.

Yani juga mengeluhkan hal yang sama saat Densus menangkap Abu Bakar Baasyir dengan cara memecahkan kaca mobilnya. "Itu sudah over. Sudah banyak yang protes," tegasnya.

"Makanya Densus harus dievaluasi. Buat SOP yang jelas. Bukan berarti dia bisa lakukan semaunya," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 diduga menembak Khairul Ghazali, seorang yang diduga terlibat tindak terorisme di Medan, Sumatera Utara, pada Minggu (19/9). Khairul Ghazali, warga Bunga Tanjung, Datuk Bandara Timur, Tanjung Balai, yang diduga teroris itu, dikabarkan ditembaki pada saat tengah melaksanakan ibadah salat.[nic]
Email: rizky.prawinto@gmail.com
Facebook Page: Rizky Prawinto Page
Facebook Profile: Rizky Prawinto
Instagram: @rizkyprawinto
Linkedin: Rizky Prawinto
Pinterest: rizkyprawinto