KOMPAS.com - Saat jaya-jayanya Communicator, hampir semua tokoh publik dari pengusaha, politikus, profesional, sampai artis menggunakannya sebagai alat telekomunikasi utamanya. Meski bentuknya besar dan lebih enak ditenteng ketimbang dikantungi dalam saku celana, mereka asik saja. Communicator saat itu tidak hanya diincar fungsinya yang khas dengan keypad QWERTY dan layar lebar, tapi juga menjadi simbol profesional.
Di antara kalangan masyarakat yang setia kepada perangkat buatan Nokia tersebut salah satu Choel Mallarangeng. Anak termuda dari Mallarangeng bersaudara itu mengaku sudah menggunakan Communicator selam empat generasi. Makanya, ia pun menyambut antusias saat ditawari mencoba Nokia E7 yang disebut sebagai generasi terbaru Communicator.
"Selama seminggu menggunakan saya puas," kata Choel. Dibandingkan dengan pendahulunya, Nokia E7 memang tidak hanya tetap khas dengan keyboard QWERTY dan layar lebar. Perangkat ini juga dilengkapi fitur-fitur yang mendukung pekerjaannya sehari-hari.
Sebagai bos perusahaan konsultan komunikasi, Choel butuh perangkat yang mempermudah presentasi. Ia mengatakan, setiap hari ada saja melakukan presentasi dengan 3-4 orang di ruangan kecil untuk menyampaikan apapun. Karena itu, fitur USB on the go di Nokia E7 untuk membaca flash disc dan media card sangat membantu. Begitu juga fitur TV out dengan kabel HDMI, dan fitur untuk terhubung langsung ke proyektor.
Kini, Nokia E7 bakal menjadi andalan barunya. Bahkan, perangkat tablet yang sebelumnya menjadi andalan mulai jarang digunakan. Semua kebutuhan presentasi kini cuma dikemas dalam sebuah tas tangan yang bisa ditenteng ringan. Di dalamnya juga sudah ada nano proyektor yang ukurannya tak lebih besar dari Nokia E7 itu sendiri untuk presentasi kapan saja dan di mana saja.