KOMPAS.com - Balon berkamera yang diterbangkan hingga lapisan trofosfer atmosfer Bumi berhasil menangkap gambar jejak pesawat ulang alik Discovery saat meluncur ke luar angkasa dari ketinggian 21.200 meter. Dalam salah satu hasil jepretannya, balon kamera tersebut menggambarkan jejak asap pembakaran Discovery yang mirip aliran jet asteroid.
Sementara, dalam citra lainnya, balon kamera itu berhasil menangkap citra Discovery dengan bumi sebagai latarnya. Terdapat pula citra jejak Discovery yang berupa asap zig-zag berwarna putih. Gambar-gambar diambil 24 Februari 2011 yang lalu.
Balon kamera tersebut dinamai Robonaut 1, mirip nama robot humanoid pertama yang dikirim ke antariksa, Robonaut 2. Robonaut 1 sendiri adalah bagian dari proyek pelajar Amerika Serikat yang dikoordinasi oleh Challenger Center for Space Education dan Quest for Stars.
Untuk mendukung proses pengambilan gambar, Robonaut 1 terdiri dari balon helium yang dilengkapi dengan kamera, sistem komputer onboard, smartphone dan GPS. Balon akan meluncur ke atas, membiarkan kamera mengambil gambar. Setelah kempes, balon akan turun lagi ke bumi.
Robonaut 1 diluncurkan pada hari yang sama dengan peluncuran Discovery, Kamis 24 Februari 2011 lalu, namun pada waktu yang lebih awal dari Discovery. Saat diluncurkan, Robonaut 1 melesat ke atas, mengambil beberapa gambar dan pada saat kempes, ia kembali turun ke bumi.
Tim peluncur berhasil menemukan balon kamera itu kembali pada Jumat pagi (25/2/2011) lalu. Bobby Russel, pendiri dan CEO Quest for Stars Jumat lalu menulis dalam akun Twitter-nya, "Kami tak cuma mendapatkan gambar diam tetapi juga mendapatkan rekaman video." Saat ini, gambar terbaik lainnya masih dicari.
Proyek Quest for Stars bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan anak pada sains. Diharapkan, dari misi ini muncul insinyur dan ilmuwan generasi berikutnya. Challenger Center for Space Science Education adalah organisasi yang didirikan keluarga astronot yang hilang dalam misi Challenger.